1,263 research outputs found

    Characterization of crude chitinase produced by Trichoderma virens in solid state fermentation

    Get PDF
    Abstract : The objective of this study to ensure the appearance of the enzymes produced by Trichoderma virens and to obtain information on the optimum conditions for the enzymes in its specified reaction. Crude chitinase produced by Trichoderma virens presented three types of chitinolytic enzymes: endochitinase, exochitinase and protease. The optimal temperature for crude chitinase at 600C and optimum pH at 3.0. Crude chitinase stability decreases as incubation temperature increases, however, crude chitinase was found to be stable over a range at pH acidic. T. virens growth in the solid substrate with shrimp waste as substrate produced crude chitinase with several chitinolytic enzymes based on its protein visualization on SDS-PAGE. This crude chitinase has endochitinase (50 and 42 kDa) exochitinase (33 and 25 kDa) and protease (18 kDa). Keyword : Chitinase, Trichoderma virens, Solid state fermentatio

    Komparasi Enzim Kitinase dari Beauveria bassiana galur Lokal Sulawesi Selatan Terhadap Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura) (The Comparation Chitinase Enzyme of Beauveria bassiana Local Strain South Sulawesi to Mortality Spodoptera litura)

    Get PDF
    This study aims to determine the enzyme activity of chitinase B. bassiana strain found in South Sulawesi. Knowing the relationship between the activity of chitinase enzyme isolate-isolate B.bassiana strain in South Sulawesi with mortality grayak caterpillar (Spodoptera litura). This descriptive research by linking the enzyme activity of chitinase from Beauveria bassiana strain local South Sulawesi on mortality grayak caterpillar larvae (Spodoptera litura). Based on the research that has been done shows that the activity of the enzyme from South Sulawesi B.bassiana local strains showed differences in each isolate, isolates the origin Enrekang 7.15 units / ml, isolate origin Bantaeng 7.12 units / ml, 6.32 units of isolate origin Pinrang / mi and isolate the origin of Maros 6.2 units / ml. There is a relationship between enzyme activity with mortality rates of larvae of Spodoptera litura. The highest mortality is caused by the isolate origin Enrekang 86%, followed by the isolate origin Bantaeng 83%, 76% Pinrang origin isolates and isolate the origin of Maros 73%.Keywords : Beauveria bassiana, enzim kitinase, Spodoptera litur

    Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank XYZ Unit Usaha Asuransi

    Get PDF
    Tujuan dari dilakukan nya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang diberikan Pelatihan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan pada Bank XYZ. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan Regresi Linier Berganda.  Penelitian dilakukan pada Bank XYZ sebagai objek penelitiannya. Populasi yang digunakan adalah seluruh karyawan Bank XYZ. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial (Uji t) disimpulkan bahwa Pelatihan Kerja dan motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan uji regresi secara simultan (Uji F) dihasilkan variabel Pelatihan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dengan persentase secara simultan adalah 80.3%  dan persamaan Regresi Linier Berganda adalah  Y = 0,792 X1 + 0,229 X2 + 1,782.

    Internet dan Masyarakat Marginal di Kota Makassar; Studi Kasus Pemanfaatan Galeri Internet Bbppki

    Full text link
    This research aims to know the knowledge and attitudes marginal users gallery internet in Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makassar in Makassar city and effort BBPPKI Makassar.in overcoming the digital gap between city and marginalized communities in the city Makassar.Method used in the research is a method of qualitative description,to examine knowledge and attitudes marginal users BBPPKI Makassar. Research informants and Key informants deliberately obtained. Than through the observation,data collection is also done through in-depth in terviews with key informants,and informants, and the study of the document.Results of research show that knowledge has not been marginalized people maximum and still need help from the employee of internet gallery.From knowledge of aspects of the changes occurred mainly after the visitors gallery gallery utilize the increased knowledge,because guidance for free while aspects of behavior BBPPKI to overcome the digital gap in the socialization is done through electronic media,mass media and interpersonal communication

    PENDAMPINGAN KELUARGA RISIKO STUNTING BERBASIS POSYANDU REMAJA DAN CALON PENGANTIN DI DESA MOLINTOGUPO KECAMATAN SUWAWA SELATAN

    Get PDF
    Stunting masih menjadi masalah utama di negara berkembang seperti Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo karena tingginya prevalensi yang terjadi. Kebaruan kegiatan pengabdian ini karena melakukan pendampingan kepada keluarga risiko stunting berbasis posyandu remaja dan calon pengantin. Tujuan Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Remaja di Desa Molintogupo dalam pencegahan stunting. Metode Kegiatan yaitu melalui penyuluhan, dilakukan dengan metode ceramah. Hasil  kegiatan Sebelum dilakukan penyuluhan responden dari 26 responden yang memiliki kategori pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (34,7%) dan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak orang 17 (65,3%). Kemudian, setelah dilakukan penyuluhan maka terjadi peningkatan pengetahuan, responden yang memiliki kategori pengetahuan baik sebanyak 15 responden (57,7%) dan responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (42.3%). Kesimpulan kegiatan pengabdian ini Terdapat peningkatan pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan mengenai pencegahan stunting kepada Remaja di Desa MolintogupoKata Kunci: Posyandu; Remaja; Stunting

    OVERVIEW OF MENTAL HEALTH LECTURERS IN GORONTALO PROVINCE

    Get PDF
    Kesehatan mental merupakan salah satu unsur terpenting dalam mempersiapkan seorang dosen untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Jika seorang dosen mengalami gangguan kesehatan mental, dikhawatirkan keadaan tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan dalam proses pembelajaran, bahkan lebih dikhawatirkan keadaan tersebut akan mempengaruhi kondisi mental mahasiswa. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang gambaran mental health pada dosen Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mental health dosen kesehatan di provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif untuk mengetahui gambaran mental health dosen kesehatan di provinsi Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen kesehatan di provinsi Gorontalo berjumlah 35 orang dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 35 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner Mental Health Inventory (MHI) 38 dengan teknik analisis data unvariat. Hasil penelitian tentang gambaran kesehatan mental dosen di Universitas Negeri Gorontalo menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) kategori kesejahteraan psikologis. Kesimpulan menunjukan bahwa seluruh dosen kesehatan berada pada kondisi psikologis yang sejahtera (psychological well-being).Kata kunci:  Dosen; Gorontalo; Kesehatan Mental AbstractMental health is one of the essential elements in preparing a lecturer to carry out learning activities. Suppose a lecturer experiences a mental health disorder. In that case, it is feared that this situation can cause various disturbances in the learning process, and it is, even more feared that this situation will affect the student's mental state. The novelty of this study is that it examines the picture of mental health in Health lecturers. This study aimed to find out the mental health picture of health lecturers in Gorontalo province. This study used a quantitative research design with a descriptive method to determine the mental health picture of health lecturers in Gorontalo province. The population in this study was all health lecturers in Gorontalo province, totaling 35 people with accidental sampling techniques, and the number of samples obtained was 35 respondents. This research instrument used the Mental Health Inventory (MHI) 38 questionnaire with univariate data analysis techniques. The study's results on the mental health picture of lecturers at Gorontalo State University showed that all respondents (100%) were in the psychological well-being category. The conclusion indicates that all health lecturers are in psychological well-being.Keywords: Lecturer; Gorontalo; Mental Health

    Pengaruh Remunerasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan

    Get PDF
    oai:ojs2.embiss.com:article/1Remuneration governance is an integral part of Policy Reforms. Background by awareness at the same time the government's commitment to bring clean and good governance. But at the level of implementation, change and renewal are implemented in order to realize clean governance and the authority may not be able to be implemented properly (effectively) without the proper welfare of the personnel who carry it out. The problems discussed in this study is how much influence the Remuneration on Employee Performance In General Bureau of the Secretariat General of the Ministry of Transportation. The method used in this study is a quantitative method using correlation analysis techniques and the coefficient of determination. The population in this study is 279 people and a sample of the entire population of 70 people. Data were collected by questionnaires. Results calculated product-moment correlation coefficient was 0.5918 and the calculation of the coefficient of determination equal to 34.06%. The remaining amount of 65.04% is influenced by other variables outside of research such as Leadership, Organizational Culture, and Competence

    Dampak Manisan terhadap Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Cianjur

    Full text link
    Di setiap daerah pasti mempunyai menu makanan khas sendiri, menu makanan khas ini timbul dari lingkungannya sendiri, dan dapat dipastikan tidak diketahui asal mula pembuatnya, yang pasti pembuatan menu makanan tersebut merupakan warisan yang turun temurun, begitu juga dengan pengrajin makanan khas Cianjur. Pengrajin makanan khas Cianjur bukan hanya buah-buahan sebagai bahan pokok pembuatan manisan, tetapi bisa juga dari bahan pokok sayuran. Ada beberapa yang termasuk kedalam makanan khas Cianjur, di antaranya adalah Manisan Sayuran Sawi. Manisan Kedondong, Manisan Canar, Manisan Salak, Manisan Rumput Laut, Manisan Jambu Biji, Manisan Pala, dan lain-lain. Pada awalnya semua jenis makanan khas Cianjur merupakan konsumsi masyarakat dengan status sosial menengah kebawah, tetapi pada saat ini semua jenis makanan khas Cianjur tersebut sudah merupakan konsumsi semua lapisan masyarakat. Hal ini ditandai bukan hanya dijual di toko-toko tetapi sudah masuk ke supermarket-supermarket yang ada di Cianjur, bahkan banyak juga yang memakai sebagai menu pelengkap dalam rangka hajatan di hotel-hotel berbintang. Alasan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai upaya untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang manisan Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metoda wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa manisan Cianjur cukup mengalami perkembangan baik dari segi bahan maupun pemanfatannya
    corecore